Selasa, 16 November 2010

Memuja Obama


Akhirnya Obama memenuhi janjinya berkunjung ke Indonesia. Sebelumnya, dua kali Obama menunda kunjungan dengan alasan tidak bisa meninggalkan persoalan dalam negerinya. Dan dengan alasan mewaspadai dampak erupsi Merapi, Obama pun berkemas dua jam lebih cepat dari jadual. Singkatnya kunjungan Obama ini memancing banyak perbincangan tentang seberapa pentingkah posisi Indonesia bagi Amerika Serikat.


Obama memang hanya 22 jam di Jakarta. Lebih banyak dari kunjungan Bush pada 2006 silam yang hanya 4 jam. Tapi jauh lebih sedikit dari India yang 72 jam dan Korea Selatan yang 48 jam. Meski begitu persiapan penyambutannya tak kalah heboh dari kunjungan Bush serta mengalahkan gaung Merapi dan Mentawai. Bahkan pasukan elit Indonesia, Kopasus pun sampai rela “digerayangi” anggota Secret Service Amerika.

Tanpa bermaksud meragukan alasan prosedur protokoler, penyambutan Obama sejatinya memang menunjukan keramah-tamahan Indonesia pada hal-hal besar. Bahkan saat menghadapi hal yang sama besar, Indonesia masih sempat mempertimbangkan mana yang terbesar. Tentu saja kurang elok membandingkan Obama dengan Heinz Fischer, Presiden Austria. Fischer tidak memiliki kedekatan emosional seperti Obama. Pun Austria tidak se-adikuasa Amerika. Meski begitu, secara ekonomi Indonesia juga bergantung banyak pada Austria. Dalam lima tahun terakhir, neraca perdagangan Indonesia-Austria defisit hingga 150 juta dollar AS pertahun. Dan tentu saja, tidak masalah melupakan sejenak penanganan korban Merapi dan Mentawai untuk (konon) mendapatkan kemaslahatan yang lebih banyak.

Sepertinya Indonesia memang cenderung terbuai pada romantisme historis dan terjebak pada krisis megalomaniak. Dalam kasus Obama misalnya. Pemprov DKI sampai “memberhalakan” Obama dengan membuat patungnya hanya karena Obama kecil pernah tinggal di Jakarta. Teman sekolah Obama di Menteng Dalam rela terbang jauh dari London ke Jakarta hanya untuk melihat Obama dan ironisnya Obama tak menemuinya. Bahkan presiden Yudhoyono sampai harus merevisi sebutan “Bapak presiden Obama” dengan “Yang mulia presiden Obama”. Kurang cukup, Presiden pun menganugerahkan Bintang Jasa Utama pada Stanley Ann Dunham, ibu Obama yang meneliti “Peran perempuan Indonesia dan mikro-kredit di desa-desa”.

Obama memang mempesona, tak cuma di Indonesia tapi di seluruh dunia yang merindukan perubahan. Pidatonya seringkali menyihir pendengarnya. Tapi berharap keterkaitan historisnya akan mengubah hubungan AS-Indonesia tentu saja terlalu berlebihan. Obama saat ini adalah Presiden AS yang memanggul banyak kepentingan di pundaknya. Lantas seberapa penting Indonesia saat ini bagi AS sampai-sampai Obama menyempatkan diri mengunjunginya?

Siapa pun tidak bisa menafikan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara besar di dunia. Posisi geo-politiknya strategis. Secara statistik Indonesia merupakan negara berpopulasi muslim terbesar di dunia. Potensi ekonominya pun masih sangat besar. Banyak komoditas utama dihasilkan dan bahkan beberapa menjadikannya produsen terbesar di dunia. Populasi penduduknya yang terbesar keempat di dunia merupakan pasar potensial bagi berbagai macam komoditas perdagangan.

Bagi banyak negara maju termasuk AS, Indonesia memiliki posisi penting baik secara politik maupun ekonomi. Tak salah Bush memprioritaskan Indonesia dalam gerakan kontra-terorisme ditengah kegagalan meredam Taliban di Afghanistan, meredakan kekacauan politik di Irak, dan mengantisipasi ancaman krisis minyak dari Iran. Dan kini, ditengah gempuran ekonomi China dan India, serta keraguan rakyat Amerika atas kepemimpinanya, tak salah jika Obama menyatakan ingin menjadi nomor satu di pasar Indonesia.

Tapi sayangnya Indonesia tidak sekuat dulu. Politik bebas aktifnya sekarang ini bak macan ompong. Seringnya Indonesia mengambil sudut aman dalam isu politik global menjadikannya kurang dihargai. Jangankan menghadapi AS, mengimbangi Singapura dan Malaysia pun masih kewalahan. Kita mungkin akan lama merindukan Soekarno dengan “go to hell with your aid, US!” Kita pun boleh jadi hanya bisa takjub saat PM India Manmohan Singh tanpa ekspresi menyahut pidato Obama di depan parlemen India dengan “We don’t steal american jobs!”.

Bila mau membandingkan dengan India dan Korsel, kunjungan Obama ke Indonesia bisa jadi hanya sekedar lawatan biasa. Sebagaimana yang Obama katakan, “pulang kampung nih”. Tanpa melakukan kalkulasi politik dan ekonomi yang rumit, kita bisa melihat betapa pentingnya India dan Korsel. Dan untuk itu, kita pun tidak perlu menelaah dan membandingkan detail isi kerjasama yang ditawarkan Amerika.

Jika melihat apa yang nampak di depan mata, agenda dan singkatnya kunjungan Obama tentu bukan karena menganggap Indonesia tidak penting, tapi saat ini Indonesia memang tidak sepenting India dan Korsel. Sikap lunak Indonesia belum membahayakan Amerika. Maka wajar kunjungan Obama hanya seremonial belaka setelah sebelumnya mengirimkan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, Menteri Perdagangan Gary Locke, serta Menteri Pertahanan Robert M Gates. Obama tidak perlu menawarkan kursi anggota tetap DK PBB dan menyempatkan CEO roundtable sebagaimana yang dia lakukan di India. Obama tidak perlu mengundang Presiden Yudhoyono ke AS untuk menindaklanjuti kesepakatan ekonomi seperti yang dia tawarkan ke Presiden Korsel, Lee Myung-Bak. Obama cukup menyatakan “Indonesia adalah bagian dari diri saya” untuk kemudian mendongeng tentang empat tahun masa kecilnya di Jakarta.

Seharusnya kita memang tidak terlalu memuja Obama terlalu tinggi. Cukup setinggi Sarinah. Dan seharusnya kita juga tidak terlalu berharap banyak, sebanyak mobil yang kini telah menyingkirkan bemo dan becak. Kita cukup mengenangkan the bakso, the nasi goreng, the emping, the kerupuk. Semuanya enak. ** -lut_fille-
baca selanjutnya ..

Minggu, 07 November 2010

Bencana Merapi

Belum usai penanganan bencana Tsunami Mentawai dan banjir di Wasior Papua, kini pulau jawa kembali dilanda bencana.Merapi kembali bergejolak dan menelan banyak korban. Kali ini merapi bererupsi tidak hanya sehari namun berhari hari. Ratusan ribu warga dievakuasi ke pengungsian. Sepertinya bencana belum mau menjauh dari Indonesia. Alam yang dulu bershabat dan ramah kini berbalik menyerang manusia. Apakah ini suatu kebetulan ataukah memang teguran atau hukuman dari Tuhan karena perbuatan bangsa ini yang semakin jauh menuju kesesatan?
baca selanjutnya ..

Sabtu, 06 November 2010

Update

Sory sudah lama gak update, mau update Valentino Rossi aja yang sudah positif ke Ducati untuk tahun depan. baca selanjutnya ..

Kamis, 05 Agustus 2010

Rumor Valentino Rossi


Berbagai berita belakangan ini sangat santer menyoroti tentang rumor kepindahan Valentino Rossi ke kubu Ducati. Jika memang ini benar-benar akan terjadi, tentu saja hal ini akan menjadi berita dan sejarah yang perlu dicatat dari sosok sang legenda balap MotoGP. Tim FIAT YAMAHA kini telah memiliki seorang pembalap muda yang sangat tangguh yang digadang dapat memberikan gelar juara dunia di pentas MotoGP. Dengan adanya situasi seperti ini tentu saja FIAT Yamaha mungkin tidak akan terlalu ngotot mempertahankan Valentino Rossi. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya dimana Yamaha kelihatan sangat protektif terhadap Valentino Rossi.

Pihak Yamaha bisa saja mempertimbangan usia Valentino Rossi yang sudah tidak muda lagi, dimana kemungkinan daya saingnya di lintasan akan semakin berkurang juga. Jika memang hal tersebut terwujud tentu saja ini akan menjadi momen yang menggembirakan bagi tim Ducati seperti ibarat pepatah "pucuk dicinta ulam tiba". Bagaimanapun juga bagi para pecinta balap MotoGP kepindahan "sang legenda" akan sanga dinantikan. Para pendukung Rossi akan senang melihat Rossi diatas motor yang berbeda dengan harapan dapat tetap membuktikan kapasitasnya sebagai seorang juara.

Sejarah telah membuktikan ketangguhan Rossi di lintasan balap, baik dengan menggunakan motor Honda maupun Yamaha. Tentu saja para pendukung Rossi ingin melihat Rossi memenangi kejuaraan di atas motor yang lain, dengan begitu akan memberikan penyegaran dan suasana baru. Sebagai penggemar MotoGP mari kita sama-sama menantikan dan berharap musim 2011 akan ada perubahan yang semakin membuat MotoGP lebih menarik lagi.
baca selanjutnya ..

Senin, 29 Maret 2010

come back


Setelah sekian lama, kangen juga sama ini blog, nggak pernah dijamah jamah lagi. huffffffffff lagi gak enak hati juga setelah melihat fakta kebohongan di depan mata. Kenapa ya orang gampang banget berbohong, menganggap seolah olah kebohongan itu hal yang biasa. Apa yang ada dalam pikirannya sebenarnya?
Ada juga orang yang suka dipuji puji, seneng kalo dikomen in orang lain. Jadi bingung, emang sebenernya nggak perlu dipikirin. Cuma buang waktu dan energi aja. Dah ah mending mengerjakan sesuatu.
baca selanjutnya ..

Senin, 25 Januari 2010

Rossi Jajal Ferarri

Rossi kembali menjajal Jet Darat milik Ferrari

liat beritanya di sini
baca selanjutnya ..

John Pantau Tanya Artis Anggota DPR tayangan Minggu 24 Januari 2010

Astagfirullah itu yang langsung terucap waktu liat acara salah satu tayangan TV.

John Pantau menanyakan sila-sila dari Pancasila Ideologi bangsa Indonesia kepada beberapa artis2 anggota dewan di Senayan, dan apa yang terjadi? Jawaban mereka nggak ada yang bener. Jadi bagaimana pendapat bangsa ini terhadap wakilnya yang di Senayan? Apakah negara ini menunggu saat kehancurannya? Mari kita renungkan.
baca selanjutnya ..